Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap)
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap)

Topic [Show]

Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap). Sebelum kamu lanjut baca cerpen yang satu ini, Kami ingatkan agar kalian membaca juga cerpen kisah Rio dan Ana ini pada Episode Pertama dan ke 2, Setelah itu kamu bisa membaca cerpen yang satu ini dengan mudah dan tentu paham dengan alur cerita cinta ini.

Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap) Ini merupakan episode ke 3 dari Cerita cinta penuh dosa yang pernah saya tulis beberapa hari yang lalu. Pada episode ke 2, Ana dan Rio tidur bersama di Kamar Hotel yang sangat mewah. Keduanya terlihat pulas sampai lupa menunaikan Shalat Magrib. Nah bagi sahabat pembaca semua, Jangan kalian tidur pada waktu Magrib ya. Kenapa? Yang pasti tidurlah kamu setelah isya' atau pukul 8 malam WIB sesuai yang diajarkan dalam Islam.

Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap)
JudulRio ingikan seorang Momongan
TemaCerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap)
PenulisS. Supriyadi
EpiseodeKe 3. Sebelumnya (Episeode Pertama dan Ke Dua


Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap)

Kala itu pukul 8 malam, Rio pun terbangun dari tidurnya. Dengan mata yang sedikit terpejam, "Masya Allah, Jam berapa ini?" Dia bertanya pada diri sendiri. Bangunlah Rio dari kasur empuk kemudian pergi menuju kamar mandi. Kricik .... kiricik (Suara air), Rio mencuci muka dan ditengoklah jam yang ada pada diding kamar. "Ya Allah, sudah jam 8, Aku kan belum Sholat". Bergegas Rio membangunkan Ana. "Ma ... ma, bangun ma... udah jam 8 mah... kita kan belum sholat, Ayo mah bangun, kita Sholat dulu!".

Ana hanya ngelantur saja dan berkata "Kenapa si mas? Sana ah... Aku masih ngantuk banget ni, Mas sholat sendiri sana!" Tidak putus asa, Rio kembali membangunkan Ana. Lagi-lagi dijawab dengan perkataan sama oleh Ana, Akhirnya Rio memutuskan sholat sendiri.

Rio pun pergi ke bawah menemui petugas Hotel untuk mencari tahu apakah di Hotel tersebut ada Mushola atau tidak. Namun sebelum itu, Tio harus ganti baju muslim dan tak lama kemudian ketika sudah sampai di lantai bawah, dia bertanya "Maaf ibu, (dengan nada pelan). Tempat ibadah dimana ya?" Tak lama kemudian, petugas Hotel menjawab dengan penuh senyuman dan kata-kata yang ramah "Ow bapak mau sholat, Kebetulan Cuma ada 1 mushola disini. Bapak jalan lurus saja kemudian belok ke kiri. Ada petunjuknya kok".

Tak lama setelah petugas Hotel menjawabnya, Rio pun berkata "Terimakasih buk ....." Lalu Rio berjalan mengikuti petunjuk yang ia peroleh. Sementara itu, petugas Hotel berkata pada dirinya sendiri "Yallah, Pria itu sholeh sekali... Andai saja aku bisa menemukan jodoh seperti Dia" (Petugas Hotel berharap penuh). Akhirnya setelah mengikuti petunjuk, Rio menemukan mushola yang ia cari. Di ambil air Wudlu dan Rio pun menunaikan Sholat Isya' tanpa ditemani sang istri.

Sementara Rio sedang menunaikan ibadah sholat, Bangunlah ana dari tidurnya. Ia langsung membersihkan diri. Setelah itu, ketika sudah selesai... "Mas Rio kok lama banget si .. Jangan-jangan dia Nongkrong dibawah lagi" Sambil memikirkan dirinya, Kok aku kepikiran omongan mas Rio ya... Apa mungkin dia sudah kepengen punya momongan?" Tapi bagaimana kalau saya ... tidak mungkin.

Tok ... tok ... tok ... Suara Rio mengetuk pintu kamar Hotel. Ana pun membuka pintu dengan penuh cemas. "Eh kamu mas, Kok lama banget si... pasti nongkrong di bawah ya". Rio pun masuk ke kamar dan menjawabnya "Masya Allah mah, Aku kan harus cari mushola dulu mah". OW .... ya udah, Aku laper ni... ya udah aku beli makanan dulu ya mas, Ujar Ana.

Rio sangat herap pada Ana, karena sebelumnya tidak pernah seperti ini mencari makanan sendiri.

"Rio" dengan nada pelan. Serius mamah mau cari makan sendiri? Rio sangat penasaran.

"Ana" lalu dijawab dengan Nada keras, Lho mas kenapa? Emangnya tidak boleh. Lagian aku juga pengen lihat-lihat keadaan sekitar sini ...

"Rio" Dijawab lagi oleh Rio. Ya sudah mah ... tapi jangan lama-lama ya, aku mau ngomong serius lho ....


Ana pun pergi kebawah untuk mencari makan malam. Ketika sudah keluar dari kamar Hotel, "Kira-kira mas Rio mau bicara apa ya? Kok aku jadi cemas gini si.. Tenang Ana... kamu gak boleh cemas" Ana membeli 2 porsi makanan lalu kembali lagi ke kamar hotel. Dimakanlah bersama suaminya yakni Rio. Seusai makan malam, Rio bertnaya kepa ana perihal keinginanya.

"Rio" Mah ... memangnya mamah gak ngerasa ada yang aneh ya ...

"Ana" Lho mas, Aneh gimana ... ? Dengan penuh pensaran

"Rio" Kita menikah sudah lama lho, Memangnya mamah gak kepengen punya momongan? Jujur mah... aku sudah idam-idamkan itu dari dulu lho

"Ana" lalu dijawab ana dengan nada pelan, Sebenarnya aku sama seperti kamu mas, Tapi aku juga gak tahu kenapa kita sampai sekarang belum dikasih momongan.

"Rio" Bagaimana kalau kita konsultasi ke dokter ?

"Ana" Mas... katanya mau beli Rumah, Kalau kita ke dokter kan butuh biaya, Lagian biaya kan juga mahal mas... mending kita tunda dulu deh

"Rio" Tapi ma....

"Ana" Sudahlah mas .. kita omongin hal ini nanti aka kalau sudah punya rumah sendiri

"Rio" Ya sudah mah


Kemudian kedunya melanjutkan untuk nonton TV. Ketika itu, Ana dan Rio terlihat akrab. Sesekali, Rio memperhatikan Ana "Tumben, Ana gak chat temen-temenya, apa mungkin dia sudah berubah" Kata Rio dalam hati. Tak lama kemudian ana bertanya pada Rio .... "Mas...mas, aku minta maaf karena belum bisa memenuhi keinginan kamua, Jujur aku masih takut mas... aku juga tidak tahu kenapa sampai sekarang kita belum dikasih momongan".

Mendengar ana merendah, Rio pun menjawab "Ya sudah mah... Gpp kalau memang belum siap mah." Lalu Rio pun membelai Ana dengan penuh kasih sayang. Tak lama kemudian keduanya menuju ke ranjang dan melanjutkan obrolan mereka.

"Ana" Mas ... Aku minta maaf ya ...

"Rio" Iya mah. Gak apa-apa mah. Untuk menutupi kesedihan Ana, Rio pun berkata "Aku kan cuma tanya doang mah.. kalau memang mamah belum siap, bisa ditunda dulu kok

"Ana" Mas... kok kamu selalu sabar si, Padahal aku tidak pernah mendengarkan omongan kamu dan saat ini aku juga belum bisa buat kamu bahagia

"Rio" Buat apa aku marah pada istri sendiri mah, kan tidak ada gunanya. Iya kan? Ya sudah mah... sudah malam ni.. yuk kita tidur, besok kan papah harus berangkat pagi, Biar gak telat


Keduanya pun tidur. Rio tidak marah meski dirinya belum bisa mendapat jawaban tentang apa yang ia inginkan. Dalam hatinya, keinginan itu bisa ditunda selagi bisa dan ia juga tidak mau membuat Ana merasa sedih karena keinginanya itu. Disisi lain, Rio juga berharap agar Ana benar-benar menyadari apa yang ia lakukan ini salah.

Trending : Cerpen cerita Romantis bikin Baper

Pukul 7 pagi ketika Rio terbangun dari tidurnya, Ia langsung mengambil handuk dan menuju ke Kamar mandi. Ia pun membersihkan diri. Setelah selesai, dilihatnya diatas meja, "Mah ... ini makanan dari siapa" sebelumnya Ana tidak pernah menyiapkan sarapan pagi untuk Rio sehingga dirinya berkata seperti itu. Kemudian dijawab oleh Ana "Aku sengaja beli sarapan untuk kamu mas" Ujar Ana dengan nada lembut.

Kemudian Ana berkata lagi, "Buruan deh siap-siap, Habis itu kita sarapan bareng". Rio pun dengan cepat merapikan diri dan menyantap sarapan pagi bersama istri tercinta. "Mah, sudah lama ya kita gak makan bareng seperti ini. Makasih ya... akhirnya mamah perhatian juga sama aku mah..." Kata rio dengan penuh senyuman sambil menatap wajah Ana.

Lalu dijawab oleh Ana dengan rasa sadar "Ah kamu ini mas, Kan cuma sarapan doang mas. Lagian selama ini aku lupa mas, aku tidak bisa memberi perhatian penuh ke kamu. Aku minta maaf ya...." Di tengoklah jam dinding oleh Ana lalu berkata lagi "Buruan mas habisin, sudah siang lo, Nanti terlambat lagi".

Rio pun menghabiskan sarapan pagi dan setelah itu ia berpamitan kepada Ana, "Makasih mah... ow iya, papa berangkat kerja dulu ya, Jaga diri baik-baik ya mah" ujar Rio kemudian pergi meninggalkan Ana untuk bekerja.

Ketika di jalan, Rio kembali terheran dengan perubahan Ana yang signifikan. "Aneh, Kira-kira ada apa dengan Ana. Tumben sekali dia perhatian sama aku" Ujarnya sambil berkendara menuju ke kantor. Sesampainya di tempat tujuan, Rio langsung memulai pekerjaan seperti hari-hari biasanya. Tak lama kemudian, Tok tok tok .... (Suara ketukan pintu). Rio pun menyuruh orang tersebut masuk ke dalam.

"Iya silahkan masuk" Ia tidak tahu siapa yang datang ke ruangan saat jam kerja. Pas pria itu masuk, Rio langsung bangun dari kursi kerjanya lalu memberi salam. "Selamat pagi bos" Ucap salam Rio kepada atasan. Ternyata yang datang ke ruangan saat jam kerja adalah Doni yaitu teman yang kini menggantikan posisinya sebagai atasan.

"Doni" Kamu tidak pantas memberi salam padaku Rio. Justru Aku datang kesini ingin menyampaikan kabar baik. Sebelumnya, Saya ucapkan banyak terimakasih Rio... Berkat kegigihan kamu bekerja di perusahaan ini, Omset royalti mengalami peningkatan yang jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.

Mendengar kabar tersebut, Rio pun merasa sangat senang. Bahkan ia tidak menyangka jika Perusahaan tersebut akan berkembang secara cepat meski sudah berpindah tangan. "Syukurlah ... Saya ikut senang pak mendengar kabar baik ini, Akhirnya usaha bapak tidak sia-sia" Katanya dengan wajah senyum santun.

Ow iya Rio, Nanti pas waktu istirahat, Kamu temui aku di ruangan ya... Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu. Ingat, jangan sampai lupa!. Kata doni yang sedang merasa sangat bahagia memiliki karyawan seperti Rio.

Baca kisah selanjutnya

Tag: Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap)