Cerita cinta Kamar hotel | Ebook Indonesia
Cerita Cinta kamar Hotel ini saya terbitkan untuk menghibur kalian yang sedang dirundung kesedihan. Tidak selamanya orang menjalani kehidupan yang mewah. Mungkin saat ini kamu berada di atas dan banyak mendapat pujian dari orang lain. Tapi kamu tidak akan pernah tahu, kapan cobaan akan menimpamu. Seperti yang dialami Rio dan Ana pada cerita cinta ini. Jika kalian sudah membaca episode mereka, pasti kalian akan tahu alurnya.
Seperti yang sudah pernah saya tulis. Pada episeode yang bertema Cerita cinta penuh dosa yang menceritakan kisah antara Rio dan Ana. Disana di Jelaskan bahwa Ana selalu menuntut Rio supaya terus menuruti kemauanya. Untuk menyadarkan Ana, Rio pun Akhirnya menjual Aset perusahaan kepada temanya yang bernama Doni sehingga kini Rio hanya seorang karyawan biasa di perusahaan tersebut.
Kala itu Rio meminta bantuan kepada Doni agar dirinya bisa memenuhi keinginan Ana. Dia meminjam uang kepada RIO kemudian semua uang hasil pinjaman itu diserahkan kepada Ana. Tak habis pikir, ternyata uang tersebut dipergunakan untuk pergi holiday bersama teman - temanya. Kejadian ini tidak cukup 1 kali, Ana mengulang permintaan serupa kepada Rio hingga akhirnya Rio tidak mampu lagi membayar hutangnya kepada Doni.
Tak lama kemudian, Rio pun lebih memilih untuk menjual Rumah mewah yang saat itu menjadi miliknya yang masih tersisa. Setelah rumah itu di Jual, Rio dan Ana pun untuk sementara waktu tinggal di Hotel. Nah untuk memahami cerita cinta kamar hotel ini, maka sebaiknya simak contoh cerpen singkat dibawah ini.
Cerita Cinta Kamar Hotel
Judul | Kisah Rio dan Ana di Hotel bintang 3 |
---|---|
Tema | Cerita Cinta kamar hotel |
Kategori | Cerita kehidupan |
Pengarang | S. Supriyadi |
Episeode | 02 |
Hak Cipta | Lisensi Creative common |
Sumber | Karangan kehidupan |
Rio dan Ana memutuskan untuk tinggal di Hotel. Mulanya, Rio ingin menyewa kamar yang harganya standar saja. Tapi Ana menolak keinginan Rio, Dia berkata padanya "Mas, kenapa kita seea kamar yang murahan si? Kan aku malu mas, Aku gak mau ah.. aku tu kepengen sewa kamar hotel bintang 3. Kan bagus, mewah. Lagian uang kita kan masih banyak mas".
Mendengar Ana bicara seperti itu, Rio pun membalas, "Ma, kita kan cuma sewa kamar hotel mah. Kalau kita pilih yang mahal, kita tidak bisa beli Rumah lagi mah". Rio mencoba membujuk dengan segala cara. Tapi kemauan Ana memang tidak bisa cegah. Yang di inginkan harus segera dituruti.
Pokoknya masa bodoh mas, Aku tidak mau. Coba nanti kalau semua teman aku tahu kalau aku tinggal di kamar yang tidak jauh seperti kandang kambing ini. Mau taruh dimana muka aku mas. Ujar Ana
Dengan sangat terpaksa, Rio harus menuruti kemauan sang istri. Langkah yang sangat berat ia paksakan untuk mendekat ke Kasir dan untuk menanyakan Harga.
"Kasir" Selamat sore pak, apa ada yang bisa kami bantu?
"Rio" Sore bu, Karena pelayan itu seorang ibu muda. Kemudian Rio bertanya "Saya mau tanya soal kamar, apakah masih ada yang kosong?"
"Kasir" Kebetulan ada pak, di Lantai 2 dan kebetulan juga sudah dirapikan oleh anak buah kami. Kalau bapak mau bisa dilihat dulu kamarnya?
"Rio" Ow iya baik... hmmmm kira-kira sampai berapa ya kalau 1 bulan?
"Kasir" Kebetulan diperusahaan kami hanya menghitung harian. Satu hari dikenakan biaya sewa 8jt, itu sudah termasuk fasilitas TV, Full Ac, dan sarapan pagi. Untuk toilet juga ada 2 dan ada juga ruang santai
"Rio" Maaf bu, apa tidak ada yang lebih murah lagi....?
"Kasir" Maaf pak, Sementara ini hanya tersisa 1 kamar saja, karena keberulan kemarin ada rombongan yang juga menginap kesini. Bagaimana Pak?
Rio hanya bisa terdiam sambil berkata dalam hati, Uang aku cuma 1 milyar, kalau 1 hari 8 juta artinya 1 bukan 240 jt. Ini belum masuk pada pemborosan dan makanan. Ya Allah bagaimana ini. Dia bingung, disisi lain Ana terus mamaksa agar Rio menyewa kamar yang mewah.
"Kasri" Bagaimana Pak, apakah jadi sewa mamarnya
"Rio" Ow iya bu, bentar saya bicarakan dulu dengan istri saya ....
"Kasir" Ow iya pak. Silahkan ....
Rio kembali menghampiri ini dan berkata "Ma, apa tidak salah kita sewa kamar yang mewah. Nani buat beli rumah bagimana mah" Rio kembali membujuk Ana dan berharap dia mau mengikuti perkataanya.
"Ana" Kenapa si mas, Kan aku sudah bilang. Aku tidak mau tinggal hotel yang tempatnya kaya kandang kambing. Apa perlu aku ulangi sampai 10x ....
"Rio" Iya ma, Papa tau. Tapi 1 hari sewanya mahal mah. 8 juta, itu belum termasuk dengan pemborosan kita selama 1 bulan mah
"Ana" 8 juta kan murah mas, lagian kan mas bisa sambil kerja lagi kan. Pokonya aku mau yang mewah. Titik .....
Rio pun kembali menghampiri Kasir. Lalu dia berkata "Bu, boleh kami lihat kamarnya ...? Seketika itu sang kasir langsung mengantarkan kedunya menuju lantai 2 untuk melihat kamar hotel yang mewah tersebut. Sang kasir pun menerangkan protokol yang harus dipatuhi dan menunjukkan semua fasilitas yang akan diperoleh.
Sesampainya di kamar tersebut, sang Kasir berkata kepada Rio "Pak, ini kamarnya... di sebelah sini ada kamar mandi, kalau disana tempat tidur. Ada TV, kulkas dan AC serta perlengkapan kursi untuk menerima tamu bapak. Silahkan pak, Ibu ... dilihat dulu.
"Ana" Wah mewah sekali ... ow iya bu... sudah dilengkapi dengan Wifi atau belum?
"Kasir" Kalau wifi sudah ada, Nanti pelayan ibu yang akan memberikan akses kodenya. OW Iya, selama bapak dan ibu tinggal disini, Tolong dijaga kebersihanya dan taati semua peraturany sesuai prosedur
"Rio" Ow iya bu... Kami aka menaati peraturanya kok.
"Kasir" Ok. Kalau begitu, untuk administrasinya bisa diselesaikan dibawah dulu ya pak sambil di ambil kuncinya ... Maaf saya kebawah dulu pak, buk
Kasir tersebut keluar dari kamar hotel. Sedangkan Ana berkeliling didalam kamar tersebut untuk melihat keadaan dan fasilitas yang ada. Tak lama kemudian, Ana berkata kepada Rio, Mas... bagaimana menurut kamu, Bagus Gak? Rio pun menjawabnya, "Iya mah, Bagus kok, Ya sudah aku kebawah dulu ya... mau ambil kuncinya.
"Ana" Iya mas, Ow iya ... sekalian beli minuman deh... mamah haus ni ....
"Rio" Ya sudah, iya .... Kamu jangan kemana-mana ya....
Rio pun keluar dengan membawa semua uangnya. Ia menuju ke kasir untuk menyelesaikan administrasi sewa kamar hotel tersebut. "Maf bu, berapa tadi..." kata Rio kepada sang kasir.
1 hari 8 juta pak, terserah bapak mau bayar harian atau per 1 minggu atau langsung lunas 1 bulan. Rio pun memilih 1 minggu, kemudian diberikan kunci kamar itu kepandanya. "Ini pak kuncinya, kalau ada apa-apa bisa langsung hubungi kami lewat contact ini ya... atau bapak bisa panggil salah satu petugas kami" ujar Kasir pada Rio.
Akhirnya administrasi 1 minggu pun terbayar, kini Rio pergi membeli minuman untuk ana. Setelah mendapatkan air minum, Rio langsung ke atas menuju ke kamar lalu menyerahkan minuman itu kepada Ana. "Ini mah ....". Diambil lah aor minum itu sambil berkata, Mas... terimakasih ya... udah nurutin kemauan aku, Jujur... aku seneng banget lho bisa tinggal disini mas. Lalu dijawab oleh Rio, "iya mah... Ow iya.... Mah... kita kan sudah lama tapi kok belum punya Anak ya" Tanya Rio kepada Ana.
Seketika itu ana langsung diam dan membicarakan hal ini. OW iya mas, Aku sampai gak kepikiran kesana ... Apa mungkin karena kita jarang tidur bareng dan ..... seketika itu Ana langsung terfokus pada ucapan Rio. Bahkan dia sempat memikirkan hal yang aneh pada dirinya sendiri.
Mas, Kamu sudah kepingin punya momongan ya.... Jujur mas, sejak kita menikah sampai sekarang. Baru kali ini aku kepikiran kesana mas. Aku bener-benar sudah lupa mas tentang hal itu, padahal kita juga pernah melakuan itu walaupun tidak terlalu sering. Tapi kenapa ya... kok sampai saat ini kita belum dikasih mimongan. Ujar Ana pada Rio.
Ya sudah mah, Jangan dipikir dulu. Mending kita rapikan tempat tidur dulu. Kalau sudah rapi kan bisa langsung istirahat. Kata Rio sambil penuh harap
Semenjak itu Ana pun sadar tentang kehidupan mereka yang sudah lama tapi belum juga diberi momongan. Keduanya terlihat akur bahkan saling membantu untuk merapikan tempat tidur. Setelah rapi, mereka pun menghilangkan lelah dan beristirahat.