Cerita Romantis Bikin Baper
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerita Romantis Bikin Baper

Topic [Show]

Cerita romantis bikin baper ini adalah kisah lanjutan dari episode pertama yang sebelumnya sudah berhasil kami terbitkan. Kamu bisa baca cerpen romantis itu pada Artikel yang berjudul cerita cinta romantis 17 + dan yang menceritakan kisah cinta Ana, Tio serta Febi. Tidak seperti cerpen lainya. Cerita Cinta yang satu sangat dramatis dan mampu membuat banyak orang merasa baper ketika ia mencapai ending. Maka dari itu, Baca kisah mereka sampai sampai selesai dan hayati dengan perasaan. Apa tujuanya? Supaya kamu tahu apa arti cinta yang sesungguhnya.

cerita romantis bikin baper ini lebih merujuk pada kisah cinta Ana dan Tio yang dialami dalam sehari-hari. Sedangkan Febi sendiri lebih memilih untuk melupakan Tio dibanding menyakiti. Dalam hatinya, Cinta tidak bisa dipaksa. Sebesar apapun cinta kita kepada dia, Tapi yang dicintai justru sebaliknya, Maka cinta tidak akan pernah bersatu.

cerita romantis bikin baper
JudulKisah Cinta Ana dan Tio
TemaCerita Romantis bikin Baper
EpisodeIni adalah Episode ke 2. Lihat kisah sebelumnya
PenulisS. Supriyadi
SumberKarangan Fiktif
PenerbitRespontrik
Cerpen Romantis serupaCerpen Romantis Ana, Tio dan Febi episode 01, Kumpulan cerita dewasa romantis yang indah, Cerita cinta kamar hotel, Cerita cinta penuh dosa

...... Star Reading ......

Setelah Ana resmi berpacaran dengan Tio, Febi berusaha menutupi kesedihan yang menerpa dirinya. Waktu itu hari sudah mulai gelap, Mentari tak lagi menampakan sinarnya. Ana pun memutuskan untuk pulang. "Febi ... maksih ya, Kamu telah merelakan cintamu untuk Aku. Jujur, aku tidak bisa membalas apa-apa. Tapi aku tidak akan pernah lupa tentang hal ini". Kemudian dijawab oleh Febi "An... ini sudah menjadi kehendak yang kuasa. Yang harus kamu jalani saat ini, buka dan berikan hati kamu kepada Tio. Sementara kamu Tio, Kamu harus janji dan harus menjaga Ana dengan baik. Jangan pernah membuat dia menangis".

Tio yang mendengar pesan-pesan dari Febi langsung menjawab dengan tulus "Feb, sekali lagi... terimakasih ya, Aku janji akan menjaga Ana. Aku juga akan merelakan semua isi hati ini untuknya. Kamu tidak usah khawatir".

Ana pun kembali mengucapkan beberapa kata kepada Febi. "Ya sudah, karena sudah sore, kami pulang dulu ya ... Jaga baik-baik diri kamu Feb. Kalau ada apa-apa, tolong beritahu kami".

Mereka pun keluar rumah lalu pulang menuju ke rumah Ana. Ketika berada didalam mobil, Ana dan Tio saling berbagi canda dan tawa. Seakan keduanya telah berpacaran lama. Sesekali keduanya saling bercerita tentang pengalaman, tapi seketika itu Ana berhenti dan kaget dengan Tio.

"Ana, Apa kamu benar menerima aku dan sungguh mencintai diriku. Jujur An, aku belum percaya kalau kamu mau jadi pacar aku. Aku juga minta maaf atas tindakan aku kepada Febi, kamu tidak marah kan?" kata Tio kepada Ana dengan nada lembut dan merendah.

Tak lama kemudian, Ana menjawab apa yang ditanyakan oleh Tio. "Tio, sebenarnya Aku sudah mendambakan pria seperti kamu sejak lama. Bahkan sebelum kamu jadian sama Febi. Tapi, dulu aku sadar. Kalau kamu jodoh aku, maka kamu akan kembali. Tio, aku benar-benar suka sama kamu bahkan lebih dari diri aku sendiri". Ana mengungkapkan semua perasaan itu kepada Tio.

"Apa itu artinya kita bisa memulai mencari tanggal pernikahan kita", tanya Tio kepada Ana. Terlihat Tio seakan tak sanggup lagi jika harus jauh dari Ana. Ia ingin segera meresmikan hubungan cintanya. Tapi, hal itu ditolak oleh Ana. Bukan karena tidak cinta atau tidak percaya.

"Tio, kamu bicara apa si, masa baru saja jadian udah ngomongin nikah. Lagian aku kan belum selesai kuliah, nanti kalau aku sudah wisuda baru bisa tu cari tanggal pernikahan kita". Kata ana sambil tersenyum memandang wajah tampan kekasihnya.

Tio pun mencoba marayu Ana supaya tidak bosan dengan dirinya. Dia mencoba merayu dengan sebuah kata kata cinta yang mana ana merasa sangat diperhatikan. "Ana, kamu tahu gak? Aku tu ya, kalau dekat sama kamu terasa seperti lebah". Tanya ana kepada Tio dengan rasa penasaran, "Maksutnya apa si, Gombal ah ...."

Ha ha ha .. (Tio tertawa terbahak) coba sejak dulu kamu jadi bunganya. Pasti aku tidak terbang ke hati orang lain. Kata Tio kepada Ana. Mendengar rayuan itu, Ana pun membalas "Ow ya ... bagaimana kalau aku jadi batu saja?"

"Tio" tidak mungkin lah, masak cantik putih gini jadi batu. Ow iya ... sudah hampir sampai ni

"Ana" ya sudah. Ow iya, kamu jangan pulang dulu ya!

"Tio" Lho, memang kenapa? Kan sudah gelap?

"Ana" Aku kan masih kepengen bareng sama kamu. Lagian aku juga pengen ngenalin kamu ke ibu aku. Gimana?

"Tio" Hmmmmm gimana ya, Malu ah... aku belum siap.

"Ana" pokoknya kamu gak boleh pulang dulu. Titik ....

"Tio" Ya sudah, iya iya ... aku janji bakal mampir dulu

Tak lama kemudian, mereka sampai didepan rumah dan Ana langsung mengetuk pintu. Tok .... tok .... tok ... sambil berkata "Ma ... mama.. Ana pulang ma" Kata ana dengan keras memanggil sang ibu.

Terlihat sang ibu yang sedang menonton acara TV pun menuju ke depan lalu dibukanya pintu rumah tersebut. "Eh Ana, Nak Tio sudah pulang... yuk masuk masuk ... kebetulan sekali An. Ibu tadi sudah siapin makan sore buat kalian, Yuk kita makan dulu. Kalian pasti lapar?". Tanya sang ibu yang menyambut kepulangan Ana dan Tio dengan penuh senyuman.

Lalu Ana pun berkata kepada ibu, "Tumben ibu masak banyak. Biasanya juga makan di luar". Lalu sang ibu kembali berkata, Husst ... Kamu ini, kan ibu harus menyambut calon menantu ibu yang tampan, benar kan nak Tio? Kata sang ibu dengan wajah amat riang gembira.

"Ana" ibu ini, malu-maluin aja ah... udah ah yuk kita makan dulu.

"Ibu" lho,, kenapa harus malu. Benar gak nak Tio?

"Tio" Iya .... benar Tante .....

"Ibu" Ya sudah, Buruan deh makan dulu yang banyak biar kenyang

Kemudian saat Ana akan mengambil sendok nasi, Tio juga demikian. Sehingga, ketika itu tangan mereka saling bersentuhan. Langsung seketika itu, Ana memandangi Tio dengan senyuman. Kemudian seketika itu, sang ibu "Ehem ...." Tio dan Ana pun kaget lalu tio melepaskan genggaman itu.

"Ana" Ah Ibu ini, bikin kita kaget aja ... ga tahu apa ....

"Ibu" Hemmmm ... sepertinya anak ibu yang cantik ini sedang jatuh cinta. Tapi ingat, kalian belum mukhrim. Jadi, tunggu setelah menikah

"Tio" Maaf tante ....

"Ana" Ibu ih, kaya gak pernah muda aja ... ngomongnya ngaco ni ....

Ana mencoba memahami apa yang diucapkan sang ibu, tapi dia tetap tidak mengerti. Sehingga, sang ibu kembali menjelaskan kepada mereka. "Tio ... Ana .. Ibu pernah muda dan pernah merasa jatuh cinta, sama seperti kalian. Tapi, setidaknya ada batas-batas untuk hamba Allah yang belum menikah. Beberapa diantaranya adalah tidak boleh berpegangan tangan, saling memandang terlalu lama bahkan melakukan hal yang dilarang. Itu karena kalian belum menjadi 1 ikatan cinta yang sah secara agama. Sama pula artinya dengan bukan 1 munghkrim". Jawab ibu untuk menuntun mereka kejalan yang benar.

Baca Juga :
# Cerpen Romantis Ana, Tio dan Febi episode 01
# Kumpulan cerita dewasa romantis yang indah
# Cerita cinta kamar hotel
# Cerita cinta penuh dosa

Mendengar sang ibu bicara demikian, Ana pun mengerti dan mencerna semua perkataan itu. Lalu terlihat Tio mengambil sendok nasi lalu diambilkan nasi untuk Ana. Seketika itu, Ana memandangi tio dengan penuh cinta dan berkata "Makasih ....." sang ibu yang melihat hal itu merasa sangat senang. Selain cantik, di Hadapan keluarga, Ana dikenal sangat nurut dengan kedua orang tuanya.

"Ya sudah, buruan kalian makan biar kenyang. Nanti keburu dingin lagi, Ow iya ... Nak tio, maaf kalau masakan ibu kurang enak ya?" tanya sang ibu kepada Tio. Kemudian Tio menjawabnya dengan penuh ramah "Enak kok tante" ... Lalu ana juga ikut menjawab, "Sudah-sudah, ngomongnya nanti. Kita makan dulu".

Akhirnya mereka makan malam bersama. Tio merasa sangat senang karena diterima dengan baik oleh keluarga Ana. Setelah semuanya selesai makan, "Kalian lanjutkan obrolan kalian... ibu beresin dulu ya" Ana pun menjawab, "Iya bu ...."

Sang ibu pun membereskan meja makan, sementara itu Ana dan Tio yang terlihat serasi menuju ke ruang Tv dan nonton Acara berita bersama sembari meneruskan obrolan.

"Tio" Ana, ternyata ibu kamu baik juga ya orangnya. Ramah lagi .... kalau begini terus, boleh dong aku sering main kesini?

"Ana" Ah kamu ini, ngerayu aja. Siapa si yang ngelarang kamu Tio. Pintu rumah ini selalu terbuka kok buat kamu, seperti hati aku ini lho ...


"Tio" Hayoh ... mulai ni, sambil saling senggol-senggolan bahu ...

"Ana" Hemmmm .. bener kan, kalau aku tutup, nanti kamu gak bisa singgah kesini dong

"Tio" Ternyata ya ... Putri cantiku pintar juga ngerayu ....

Keduanya sangat terlihat akur dan merasa bahagia. Seakan hari itu milik mereka berdua. Tak lama setelah itu, tepat pukul 20:00 wib, Tio berkata "Ya sudah... karena hari sudah malam, aku pulang dulu ya. Ow iya besok aku jemput kamu ya?" Kata Tio sambil mengharap hari esok.

Ana pun menjawab dengan senyuman dan serasa tiada penolakan untuk Tio. "Iya Tio, ya sudah aku antar kamu sampai depan ya". Mereka pun berjalan menuju ke pintu depan. Tiba-tiba Tio "Ow iya, dimana ibu kamu?". Ana pun memanggil sang ibu, "Mama .. mama..."

Terlihat sang ibu yang sudah sejak 20 menit yang lalu selesai membereskan meja makan pun langsung menyapa Ana. "Iya ana, Eh nak Tio... mau pulang sekarang? Jangan bosan main kesini nak... Ibu senang kok kalau nak Tio sering-sering mampir kerumah." Tanya ibu kepada Tio.

Dengan penuh semangat, Tio menjawab "Iya tante. Maaf sebelumnya sudah ngerepotin tante". Ow ... tidak kok. Justru kalau kamu sering kesini, Tante bakal bangga karena rumah ini jadi gak sepi". Kata Ibu kepada Tio.

Lalu Tio pun berpamitan kepada Ibu ana, "Tante, Tio pamit dulu .... kalau tidak keberatan, besok rencananya aku mau jemput Ana?". Pertanyaan itu dijawab dengan baik, "Ya sudah nak silahkan... Ow iya.. hati-hati dijalan nak Tio".

Tio pun pergi dan pulang. Selama berada didalam mobil Tio berkata dalam hatinya, "Tidak habis pikir, ternyata itu dan anak sama-sama berhati mulia. Ya Allah, jika engkau ijinkan, Aku mohon... Jadikan cinta kami sepaya kekal".

Sementara itu Ibu Ana berkata pada Ana. "Ana, Tio beneran suka sama kamu kan?" Dengan wajah bahagia, ibu 1 anak tersebut terus mengharapkan Tio untuk menjadi menantunya.

Sementara itu, terlihat Ana yang sedang merasa amat bahagia malam itu dan menjawabnya dengan penuh kebahagiaan. "Iya bu, Tio suka sama aku. Baru tadi siang kok dia bilang cinta sama aku".

Sang ibu kembali berkata pada dirinya sendiri. "Akhirnya ... Do'a ibu terkabul juga". Lalu ia kembali berbicara kepada Ana "Nak... tapi ingat, sebelum kamu menikah sama Tio, kamu harus janji sama ibu. Jangan buat ibu kecewa dengan kelakuan kamu, jaga diri kamu baik-baik. Jangan sampai lupa dengan pesan ayah sebelum meninggal, Kamu boleh berpacaran. Tapi, harus tetap menjaga aturan norma dalam agama"

Kemudian dijawab oleh Ana, "Baik ibu sayang... mana mungkin ana berbuat macam-macam. Ya sudah, Ana masuk ke kamar dulu ya ..." Ana langsung menuju ke kamar dan berbaring.

Sementara itu, Tio baru saja sampai dirumah dan langsung membersihkan diri dan setelah itu, dia menuju ke kamar. Tak lama kemudian, dia membuka ponsel dan menghubungi ana melalui pesan Whatsapp.

Assalamualaikum sayang ... tulis Tio melalui pesan chat Whatsapp kala itu. Lalu Ana membuka ponselnya dan membalas. "Waalaikum salam Tio, kamu sudah sampai dimana?" Tanya Ana kepada Tio. Obrolan melalui chat pun semakin menjadi hingga larut malam.

Cerita Romantis bikin Baper : Obrolan Ana dan Tio lewat pesan Chat Whatsapp

"Tio" Ow iya, Ngomong-ngomong ibu kamu baik banget ya. Perhatian lagi sama kamu

"Ana" Ah kamu ini, bicaranya ada ada Aja. Ya gitulah ibu aku

"Tio" Eh, tapi bener lho. Aku serius ....

"Ana" Ya gitulah ibu aku. Orangnya tu suka blak-blakan, tidak memandang siapa orang yang di ajak bicara

"Tio" Ow ya.... bagus dong. Oh iya, ngomong-ngomong kamu seneng gak pacaran sama aku?

"Ana" Emh gimana ya, Kalau dibilang seneng. Jujur c aku belum tahu karena kita kan baru tadi sore jadian. Tapi pas kamu disini, Jujur aku ngerasa nyaman aja ....

"Tio" Serius ....

"Ana" Iya serius... memang kamu gak ngerasaai apa, pokoknya besok kamu harus jemput aku ya ...

"Tio" Siap putri cantik, Aku pasti jemput kamu dan akan aku antarkan kamu pulang. Pokoknya apapun keinginan kamu, selama tidak membuat hubungan kita terganggu. Ingsya Allah akan aku penuhi

"Ana" Bener ya... janji lho. Awas kamu bohong

"Tio" Iya... janji. Mana mungkin aku menolak permintaan dari bidadariku yang imut... lucu .... ini

"Ana" Ah gombal ih ... oh iya, Sayang... Kapan kamu ajakin aku kerumah kamu

"Tio" Kamu penasaran atau pengen ketemu orang tua aku. Atau jangan-jangan cuma pengen deket sama aku terus .... hehe

"Ana" Ya kamu tahu sendiri dong... Setiap wanita kan ingin sesuatu yang pasti. Aku kan belum mengenal keluarga kamu. Apakah mereka baik atau tidak aku juga gak tahu.

"Tio" Pasti udah pengen ngajak nikah ni .... hayo ngaku ...

"Ana" Ih kamu ini, sok tahu ya... enggak lah. Pokoknya aku bersedia nikah kalau aku sudah wisuda ...

Meski mereka hanya komunimasi lewat chat Whatsapp, Tapi keduanya sangat terlihat romantis dan mesra. Seakan malam itu adalah malam milik mereka. Ana merasa bangga sekali, begitu pula dengan Tio yang juga sangat senang mendengar bahwa Ana benar-benar suka. Obrolan mereka pun terus berlanjut hingga puku 24 malam. Semakin larut, obrolan mereka semakin jauh dan lebih serius.

"Tio" Iya sayang... kalau waktunya sudah pas, Aku janji bakal ngajak kamu kerumah dan ngenalin ke orang tua Ok

"Ana" Bener ni, kamu gak keberatan kan?

"Tio" Iya Ana Cantik, aku gak keberatan kok. Justru itu sudah dalam perencanaan aku

"Ana" Maksih ya ... mudah-mudahan aja Cinta kita terus begini. Ya sudah, aku ngantuk ni

"Tio" Ya sudah, mending kamu tidur dulu deh, kan besok harus bangun pagi

"Ana" Ya sudah aku tidur dulu ya. Selamat malam Cinta ku....

Karena malam sudah semakin larut, Ana pun menutup obrolan kamudian tidur. Sementara tidak dengan Tio, ia terlihat sedang bahagia. Wajahnya amat riang bahkan sesekali dia tersenyum sendiri. Ternyata dia sedang membayangkan masa masa yang telah ia lalui bersama Ana.

Dalam hati, Tio berbicara. "Terimakasih Ya Allah, Engkau telah menyatukan aku dengan Ana. Aku janji akan menjadi calon imam yang baik yang bisa menuntun Ana ke Surga". Ia pun kembali membayangkan kisah cinta yang indah tersebut. Seakan sudah tidak sabar menanti esok hari untuk bertemu dengan sang kekasih tercinta.

Cerita Romantis bikin baper : Kisah Ana dan Tio selama berada dalam mobil menuju ke Kampus

Pagi itu sangat cerah, sang mentari mulai memancarkan. Dibukanya pintu mobil lalu Tio masuk .. nges ... ngess ... nges ... (suara starter mobil mobil). Tio sangat rapi dan langsung menuju ke rumah Ana. Jarak yang ditempuh cukup jauh. Tapi demi cinta, ia rela menjumput sang pujaan hati secara tulus.

Tak lama kemudian setelah berkendara selama beberapa Km, Akhirnya Tio sampai di depan rumah. Kemudian, Ting tong .... ting tong ... Mendengar suara bel rumah berbunyi, Ana langsung berkata "Itu pasti Tio". Sementara itu terlihat sang ibu akan membuka pintu. Lalu tiba-tiba "ibu ... ibu ... aku aja yang buka pintu", kata Ana sambil tersenyum.

Kemudian Ana pun membuka pintu dan menyambut Tio dengan penuh senyuman. "Eh kamu Tio, kalihatanya fresh banget ni?" Dijawab oleh Tio "Iya dong, kan mau bawa bidadari. Jadi, harus berpenampilan Ok. Ow iya, Gimana usah siap?" tanya Tio kembali kepada Ana.

Lalu ana menjawab "Sudah dong, Aku ambil tas dulu ya". Ana pun langsung masuk dan mengambil tas. Setelah itu, mereka langsung berpamitan untuk berangkat ke Kampus. Dengan senang hati, Sang ibu mengijinkan mereka. "Hati-hati dijalan ...." kata ibu 1 anak kepada pasangan Anda dan Tio.

Tio pun menggandeng Ana kemudian menuju ke mobil. Dibukalah pintu mobil oleh Tio sembari berkata "Silahkan sang putri". Ana pun masuk, begitu pula dengan Tio. Bergegas Tio menyalakan mobil dan menuju ke kampus.

Selama berada di jalan, keduanya kembali berbincang, bercanda tawa dan sesekali Tio mengeluarkan kata kata mutiara untuk Ana. "Apa bedanya kamu dengan bidadari" kata Tio kepada Ana sambil tertawa.

Mendengar Tio yang terus menggombal, Ana pun menjawab "Ih kamu ini ya, kaya gak ada kerjaan lain". Tio kembali bertanya, "Jawab dulu dong!" dengan wajah polosnya, Ana menjawabnya "Kalau bidadari tu cantik, putih. Tapi, kalau aku Tampil apa adanya".

Tio pun berkata "Salah ...., kamu tahu gak? Kalau bidadari itu terbang ke Angkasa. Tapi, kalau kamu terbang ke Hati aku, Hi hi hi .... " tak lama ana menjawab, "Kamu bisa aja deh. Emang aku punya sayap?".

Ya enggak, tapi cinta kamu kan terbang ke hati Aku. Coba pikir deh, kalau tidak ke hati aku, pasti pagi ini kita gak bakal bareng 1 mobil gini, Hehe ... kata Tio kepada Ana dengan penuh kebahagian. Tak lama kemudian, Akhirnya mereka sampai di Kampus.

Terlihat Ana yang cantik sedang bergandengan dengan Tio dengan masing-masing wajah bahagia menuju ke ruang kelas. Tiba-tiba Febi datang menghampiri mereka lalu berkata "Selamat ya ...." Ana pun menjawab. "Febi, lalu dipeluk lah febi dengan erat oleh Ana sambil berkata, Maafin aku ya".

Lalu dilepaskan pelukan itu oleh Febi sambil berkata "Santai aja keles... ya sudah, kalian masuk kelas duluan deh, Nanti aku nyusul belakangan". Lalu Ana dan Tio kembali bergandengan dan masuk ke ruang kelas.

Akhirnya tak lama setelah mereka masuk, datang seorang dosen lalu memberi mata pelajaran pada semua Siswa. Detik jam terus bergerak, menandakan waktu terus berputar. Hingga datanglah waktu istirahat. Ana dan Tio bergegas keluar dari ruangan menuju kantin belakang sekolah.

"Sayang .... kali ini Aku yang traktir kamu minum, Gimana?" Tanya Tio kepada Ana dengan wajah tampanya. Tak sedikitpun Ana menolak tawaran itu. Sehingga, "Boleh ...." kata Ana sambil tersenyum. Keduanya sangat terlihat serasi. Bagiakan sepasang merpati putih yang tak pernah lupa dengan sayapnya.

"Tio" Kamu kok manis banget si sayang ... jadi pengen nempel terus ni .. (sambil bercanda)

"Ana" Mulai ni ya ... ngegombal mulu ni ... Ow iya. Kalau aku jadi jelek gimana?

"Tio" Gak mungkin lah ... kan sudah kelihatan dari hidung kamu yang pesek

"Ana" ihhhh ..... Tio, kok pesek si.

"Tio" Emang pesek beneran. Sini kalau gak percaya aku tunjukin. Di pegang hidung Ana lalu di cubit oleh Tio

"Ana" ih ... sakit tahu ...

Sementara itu, Terlihat Febi yang baru saja tiba di kantin. Ia melihat kemesraan Ana dan Tio tanpa diketahui keduanya. "Mereka benar-benar terlihat sangat bahagia, Ya Allah .... kapan aku bisa seperti mereka" kata Febi dalam hati.

Ketika Febi sedang membayangkan hal serupa, tiba-tiba "Eh Febi ... sini gabung" Ana melihat dirinya dan meminta Febi agar bergabung bersama mereka. Tapi, Febi menolak hal itu. Pikirnya dia takut merusak suasana bahagia mereka. "Terimakasih An ... Tapi kayaknya nanti aja deh, aku masih harus kerjain PR kemarin belum kelar". Kata Febi dengan raut wajah malu.

Bergegas Febi meninggalkan Kantin. Ia berjalan menjauh dari mereka, Mungkin ia merasa sedih karena belum bisa melupakan Tio sepenuhnya. Disisi lain, Ana bertanya kepada Tio "Sayang .... kira-kira kenapa ya, Febi kok jadi aneh si sama kita". Tanya ana dengan penuh cemas.

Mendengar Ana bicara demikian, Tio pun menjawab. "Sudahlah ... kan dia tadi bilang mau ngerjain tugas. Jadi, jangan cemas gitu ah, Nanti cantiknya hilang lho .." Tio pun mencoba membujuk Ana agar dia tidak selalu memikirkan Febi.

Akhirnya Ana kembali ceria dan terus memadu kasih di meja kantin bersama Tio. Sesekali Ana bertanya, Tio langsung menjawab dengan penuh ketulusan dan sejuta kejujuran. Tak lama kemudian, terdengar suara lonceng berbunyi. Mereka pun kembali masuk kedalam kelas dan mengikuti mata pelajaran yang diberikan oleh dosen.

Tag : Cerita romantis bikin baper, Cerpen Cinta Romantis banget Bikin Baper