Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ Bahasa indonesia lengkap: Hadiah dari Pak Doni - Update 2022
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ Bahasa indonesia lengkap: Hadiah dari Pak Doni - Update 2022


Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap) Ini merupakan Episode ke 4 dari Cerita cinta penuh dosa. Jika kamu ingin tahu lebih detail tentang kisah mereka, Baca semua Episode nya. Ow iya gaes, Cerita ini memiliki background di sebuah kantor milik doni. Yang mana, Doni sangat berterimaksih kepada Rio yang sudah membantu dia untuk meraih kesuksesan. Berikut adalah Cuplikan dari cerita mereka.

"Doni" Kamu tidak pantas memberi salam padaku Rio. Justru Aku datang kesini ingin menyampaikan kabar baik. Sebelumnya, Saya ucapkan banyak terimakasih Rio... Berkat kegigihan kamu bekerja di perusahaan ini, Omset royalti mengalami peningkatan yang jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.

Mendengar kabar tersebut, Rio pun merasa sangat senang. Bahkan ia tidak menyangka jika Perusahaan tersebut akan berkembang secara cepat meski sudah berpindah tangan. "Syukurlah ... Saya ikut senang pak mendengar kabar baik ini, Akhirnya usaha bapak tidak sia-sia" Katanya dengan wajah senyum santun.

Ow iya Rio, Nanti pas waktu istirahat, Kamu temui aku di ruangan ya... Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu. Ingat, jangan sampai lupa!. Kata doni yang sedang merasa sangat bahagia memiliki karyawan seperti Rio.

Ow iya Rio, Nanti pas waktu istirahat, Kamu temui aku di ruangan ya... Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu. Ingat, jangan sampai lupa!. Kata doni yang sedang merasa sangat bahagia memiliki karyawan seperti Rio.
Baca Lebih lanjut


Cerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap)
JudulHadiah Rumah dari Pak Doni
TemaCerita dewasa cerita cinta romantis 21+ (bahasa indonesia lengkap)
PenulisS. Supriyadi
BackgroundKantor pak Doni, Rumah baru Rio, Kamar hotel
EpisodeEpisode ke 4. || Baca Sebelumnya Episode 1, Episode 2, Episode 3,


....... Star Reading ......


Doni pun keluar dari ruangan Rio, ia berharap bisa terus mengembangkan usahanya bersama Mantan bosnya dulu yang lebih berpengalaman. Sementara itu, Rio merasa dirinya spesial dihadapan Doni. Ia pun penasaran dengan ucapan bos-Nya yang menyuruh ia untuk datang ke Ruanganya. "Kira - kira ada apa ya, Tumben dia suruh aku menemui di Ruangan?" kata Rio dalam hati. Karena masih berada pada jam kerja, Ia pun melanjutkan pekerjaan dan menghiraukan rasa penasaran itu. Tapi, bukan berarti ia melupakan ucapan Doni.

2 Jam berlalu, Ia pun akhirnya selesai mengerjakan pekerjaan dengan baik. Dilihatnya jam tangan yang melekat "Wah ... sudah jam 12 ni, Istirahat dulu ah ...." katanya dengan penuh ceria. Bergegas ia bangun dari kursi kerja lalu menuju keluar ruangan. Tapi,sebelum ia membuka pintu "Ow iya ... Aku hampir lupa. Tadi, pak Doni kan minta aku buat dateng keruanganya. Kenapa ya? mending aku kesana deh". Ia pun menunda jam makan siang dan lebih mengutamakan perintah bosnya. Dengan penuh percaya diri, ia keluar menuju ruang kerja Doni.

Tok .... tok ... tok ... (Suara Ketukan pintu). "Ia masuk" Kata Doni. Rio pun membuka pintu kemudian masuk dengan pikiran yang dipenuhi rasa penasaran. Ruang kerja Doni sudah banyak dirubah. Mulai dari Cat, Properti kerja dan Dekorasi. Rio merasa terkesan melihat perubahan itu, "Ternyata Doni cerdas juga, sampai-sampai merubah semua ruangan ini" Katanya dalam hati. Doni pun kembali berkata, "Silahkan duduk". Perlahan Doni duduk di kursi yang sangat empuk, kemudia ia mengatakan "Kalau boleh tahu, Kira-kira ada apa ya sampai-sampai pak Doni suruh aku datang kemari?" dengan santun dan penuh wibawa.

Sejak itulah, keduanya saling berbincang dan saling berbagi pengalaman. Doni sebagai pemilik perusahaan tidak penah menggap Rio sebagai karyawan. Ia tetaplah teman yang selalu membantunya dari dulu. Tak lama kemudian setelah Rio duduk, akhirnya Doni mengawali percakapan.

#Doni : "Begini Rio, Aku cuma ingin membicarakan pertemanan kita. Ya... Anggap saja kita masih teman seperti dulu. Tidak ada bos ataupun karyawan. Aku ingin kamu panggil saya Rio saja, Jangan pak. Ow iya Rio ... Aku denger, Kamu jual rumah buat bayar utang sama aku yang kemarin ya? "

#Rio : "Iya Pak, Maaf maksud saya Rio. Habis .. Aku terpaksa jual rumah itu. Kamu tahu sendiri kan, Gimana istri aku. Dia selalu sama seperti dulu, tidak pernah merubah kebiasanya. Bahkan di Hotel saja, Dia ingin yang mewah. Rasanya tidak mungkin kalau aku menolaknya, Sebab aku sangat cinta sama dia."

#Doni : "Ow .. jadi itu masalahnya. Memang Ya, dari dulu kamu selalu setia sama dia. Salut aku sama kamu Rio. Tapi, apa kamu tidak berfikir untuk beli rumah lagi? Rasanya tidak mungkin kan kalau harus tinggal di Hotel terus."

#Rio : "Nah itu dia masalahnya. Sisa hasil jual rumah itu belum cukup buat beli rumah lagi. Bayar hotelnya aja mahal dan sekarang aku tidak punya apa-apa lagi. Mau gak mau ya harus mengawali dari nol Lagi."

#Doni : "Ok ... sekarang aku paham. Rio ... Sebenarnya aku panggil kamu kesini itu tidak cuma bicara ini saja. Tapi ada hal penting yang ingin saya sampaikan sama kamu."

#Rio : "Maaf, Maksutnya gimana ya, Aku kok jadi bingung ...."

#Doni : "Rio, Saya sangat berterimaksih sekali sama kamu. Karena kerja keras kamu,Akhirnya perusahaan ini banyak mengalami perkembangan. Ya bisa dikatakan jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku ingin kamu dan Istrimu datang ke Alamat ini ...."

Doni memberikan selembar kertas yang bertuliskan alamat rumah. Ia ingin Rio dan istrinya segera datang mengunjungi rumah itu. Doni tidak menyebutkan apa tujuan hal itu, Sehingga membuat Rio semakin penasaran. "Maaf maksudnya apa ya ...?" kata Roo

#Doni : "Sudah, Sekarang kamu pulang dan jemput istrimu. Datang saja ke alamat yang sudah aku berikan itu. Nanti kamu akan tahu sendiri."

Rio tidak memberikan alasan apapun. Ia tahu jika dirinya menjelaskan maksud dari alamat rumah itu, Rio pasti akan menolaknya. Tak lama kemudian, Rio pun keluar dari ruang kerja dan langsung pulang menemui istrinya. "Ma ... Mama .... Hari ini gak sibuk kan? Papa ingin mengajak mamah datang ke alamat ini" Kata Rio kepada sang istri. Diserahkan kertas itu kemudian Ana berkata "Lho, ngapain kita datang ke alamat itu pah. Kita kan gak tahu itu rumah siapa. Atau jangan-jangan kamu sudah beli rumah". Wajah yang semula menolak kembali ceria.

#Rio : "Mah ... Alamat ini saya peroleh dari pak Rio. Aku sendiri tidak tahu apa maksud dia suruh aku datangi alamat ini. Yang penting kita turuti saja perintah dia, Buruan siap-siap

#Rio : "Yah kirain ......"

Ana langsung bersiap-siap dan setelah selesai, Keduanya langsung menuju ke alamat rumah yang ia peroleh dari Doni. Tidak lama untuk menuju ke alamat tersebut, Cuma butuh waktu 1 jam untuk perjalanan dari Hotel ke alamat itu. Hingga tak lama kemudian, Mereka pun tiba di alamat yang tertulis pada selembar kertas tersebut.

Ana langsung turun dari mobil dan melihat rumah itu dari luar. "Wawww ... mewah sekali. (ia terkagum dengan megahnya rumah itu) Pah, Kira-kira ini rumah siapa ya. Kapan coba kita bisa beli rumah serti ini? " Rio menjawab "Mah ... Jangan gitu ah ... Nanti kalau yang punya rumah melihat kita gimana. Kan malu mah". Tak lama kemudian, Keluar pria paruh baya dari rumah itu dan berjalan menuju ke arah mereka. "Pah ... pah .. Itu yang punya rumah datangi kita. Gimana ni ...." Rio hanya terdiam. Pria paruh baya itu semakin dekat denganya.. Tak lama setelah berjalan, Pria itu sampai di hadapan mereka.

#Pria : "Selamat siang Pak, Apa benar Anda Rio? (Pria itu bertanya sambil mengacungkan jempolnya)"

#Rio : "Kok bapak tahu nama saya? Sebenarnya siapa bapak ini ... (Rio terlihat shok)"

#Pria : "Ow iya pak ... Ini kunci rumah ini, Maaf jika sebelumnya saya langcang masuk duluan. Ow iya ... Untuk berkas surat dan yang lain saya sudah taruh di atas meja. Ya sudah, Kalau begitu ... saya pergi dulu pak..."