Surat Yasin Lengkap terjamahan, Arti, Makna, Manfaat dan Kandunganya
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Surat Yasin Lengkap terjamahan, Arti, Makna, Manfaat dan Kandunganya

Topic [Show]

Surat Yasin adalah salah satu dari beberapa jenis surat yang ada di Al-qur'an. Surat yasin masuk dalam urutan ke-36 dalam Alquran. Perlu kalian tahu, Surat Yasin tersebut terdiri dari 86 ayat, 733 kata, dan 3.068 huruf. Dimana surat Yasin diturunkan? Surat yasin diturunkan di Kota Mekkah, sehingga beberapa orang menyebutnya sebagai surat Makkiyah.

Jika dilihat dari maknanya, Kandungan Surat Yasin ternyata cukup luas. Ada beberapa hal penting yang tidak ada dikitab manapun meliputi pokok-pokok keimanan, adanya tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, tentang peringatan kematian dan hari akhir, serta adanya kisah perjuangan para syuhada dan pendakwah terdahulu.

Harus kalian catat! Surat Yasin memiliki beberapa penjelasan terkait akidah serta keimanan seorang muslim. Untuk itu, Membaca bacaan surat yasin dapat dilakukan kapan pun bahkan setiap hari. Berikut adalah Doa, Bacaan surat Yasin arab, latin dan artinya:

Surat Yasin

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. يٰسۤ ۚyā sīnYa Sin
  2. وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ wal-qur`ānil-ḥakīmDemi Al-Qur'an yang penuh hikmah,
  3. اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ innaka laminal-mursalīnsungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,
  4. عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ 'alā ṣirāṭim mustaqīm(yang berada) di atas jalan yang lurus,
  5. تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ tanzīlal-'azīzir-raḥīm(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,


  6. لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ litunżira qaumam mā unżira ābā`uhum fa hum gāfilụnagar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
  7. لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ laqad ḥaqqal-qaulu 'alā akṡarihim fa hum lā yu`minụnSungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
  8. اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥụnSungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.
  9. وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụnDan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
  10. وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ wa sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụnDan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.
  11. اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ innamā tunżiru manittaba'aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaīb, fa basysyir-hu bimagfiratiw wa ajring karīmSesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
  12. اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍinnā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīnSungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).
  13. وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ waḍrib lahum maṡalan aṣ-ḥābal-qaryah, iż jā`ahal-mursalụnDan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;
  14. اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabụhumā fa 'azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalụn(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.”
  15. قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ qālụ mā antum illā basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai`in in antum illā takżibụnMereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka.”
  16. قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ qālụ rabbunā ya'lamu innā ilaikum lamursalụnMereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.
  17. وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ wa mā 'alainā illal-balāgul-mubīnDan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”
  18. قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ qālū innā taṭayyarnā bikum, la`il lam tantahụ lanarjumannakum wa layamassannakum minnā 'ażābun alīmMereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”
  19. قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ qālụ ṭā`irukum ma'akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụnMereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
  20. وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ wa jā`a min aqṣal-madīnati rajuluy yas'ā qāla yā qaumittabi'ul-mursalīnDan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.
  21. اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ۔ittabi'ụ mal lā yas`alukum ajraw wa hum muhtadụnIkutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
  22. وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ wa mā liya lā a'budullażī faṭaranī wa ilaihi turja'ụnDan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
  23. ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚ a attakhiżu min dụnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni 'annī syafā'atuhum syai`aw wa lā yungqiżụnMengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku.
  24. اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ innī iżal lafī ḍalālim mubīnSesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata.
  25. اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗ innī āmantu birabbikum fasma'ụnSesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.”
  26. قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙqīladkhulil-jannah, qāla yā laita qaumī ya'lamụnDikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,
  27. بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَbimā gafara lī rabbī wa ja'alanī minal-mukramīnapa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.”
  28. ۞ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ wa mā anzalnā 'alā qaumihī mim ba'dihī min jundim minas-samā`i wa mā kunnā munzilīnDan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.
  29. اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خَامِدُوْنَ ing kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum khāmidụnTidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.
  30. يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ yā ḥasratan 'alal-'ibād, mā ya`tīhim mir rasụlin illā kānụ bihī yastahzi`ụnAlangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.
  31. اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ a lam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurụni annahum ilaihim lā yarji'ụnTidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka.
  32. وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَwa ing kullul lammā jamī'ul ladainā muḥḍarụnDan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada Kami.
  33. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُ ۖاَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَwa āyatul lahumul-arḍul-maitatu aḥyaināhā wa akhrajnā min-hā ḥabban fa min-hu ya`kulụnDan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan.
  34. وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنِۙwa ja'alnā fīhā jannātim min nakhīliw wa a'nābiw wa fajjarnā fīhā minal-'uyụnDan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
  35. لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ liya`kulụ min ṡamarihī wa mā 'amilat-hu aidīhim, a fa lā yasykurụnagar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
  36. سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَsub-ḥānallażī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā ya'lamụnMahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
  37. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖنَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَۙwa āyatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahāra fa iżā hum muẓlimụnDan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan,
  38. وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-'azīzil-'alīmdan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.
  39. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā 'āda kal-'urjụnil-qadīmDan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.
  40. لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَlasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụnTidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
  41. وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙwa āyatul lahum annā ḥamalnā żurriyyatahum fil-fulkil-masy-ḥụnDan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan,
  42. وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَwa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabụndan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai.
  43. وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙwa in nasya` nugriq-hum fa lā ṣarīkha lahum wa lā hum yungqażụnDan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan,
  44. اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍillā raḥmatam minnā wa matā'an ilā ḥīnmelainkan (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu.
  45. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَا بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَwa iżā qīla lahumuttaqụ mā baina aidīkum wa mā khalfakum la'allakum tur-ḥamụnDan apabila dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu (di dunia) dan azab yang akan datang (akhirat) agar kamu mendapat rahmat.”
  46. وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ wa mā ta`tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānụ 'an-hā mu'riḍīnDan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya.
  47. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۙقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ ۖاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍwa iżā qīla lahum anfiqụ mimmā razaqakumullāhu qālallażīna kafarụ lillażīna āmanū a nuṭ'imu mal lau yasyā`ullāhu aṭ'amahū in antum illā fī ḍalālim mubīnDan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
  48. وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَwa yaqụlụna matā hāżal-wa'du ing kuntum ṣādiqīnDan mereka (orang-orang kafir) berkata, “Kapan janji (hari berbangkit) itu (terjadi) jika kamu orang yang benar?”
  49. مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَmā yanẓurụna illā ṣaiḥataw wāḥidatan ta`khużuhum wa hum yakhiṣṣimụnMereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
  50. فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَ fa lā yastaṭī'ụna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarji'ụnSehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya.
  51. وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَwa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụnLalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.
  52. قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَqālụ yā wailanā mam ba'aṡanā mim marqadinā hāżā mā wa'adar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalụnMereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya).
  53. اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَing kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum jamī'ul ladainā muḥḍarụnTeriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab).
  54. فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَfal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai`aw wa lā tujzauna illā mā kuntum ta'malụnMaka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.
  55. اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚ inna aṣ-ḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihụnSesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
  56. هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ ۚ hum wa azwājuhum fī ẓilālin 'alal-arā`iki muttaki`ụnMereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.
  57. لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ ۚ lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yadda'ụnDi surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan.
  58. سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍsalām, qaulam mir rabbir raḥīm(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
  59. وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَwamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimụnDan (dikatakan kepada orang-orang kafir), “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa!
  60. اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ a lam a'had ilaikum yā banī ādama al lā ta'budusy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīnBukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu,
  61. وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ wa ani'budụnī, hāżā ṣirāṭum mustaqīmdan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.”
  62. وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًا ۗاَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَ wa laqad aḍalla mingkum jibillang kaṡīrā, a fa lam takụnụ ta'qilụnDan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti?
  63. هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَhāżihī jahannamullatī kuntum tụ'adụnInilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu.
  64. اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurụnMasuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya.
  65. اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ al-yauma nakhtimu 'alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasy-hadu arjuluhum bimā kānụ yaksibụnPada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
  66. وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَwalau nasyā`u laṭamasnā 'alā a'yunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirụnDan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat?
  67. وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَ walau nasyā`u lamasakhnāhum 'alā makānatihim famastaṭā'ụ muḍiyyaw wa lā yarji'ụnDan jika Kami menghendaki, pastilah Kami ubah bentuk mereka di tempat mereka berada; sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali.
  68. وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya'qilụnDan barangsiapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti?
  69. وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙwa mā 'allamnāhusy-syi'ra wa mā yambagī lah, in huwa illā żikruw wa qur`ānum mubīnDan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas,
  70. لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَliyunżira mang kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu 'alal-kāfirīnagar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir.
  71. اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُوْنَ a wa lam yarau annā khalaqnā lahum mimmā 'amilat aidīnā an'āman fa hum lahā mālikụnDan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya?
  72. وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ wa żallalnāhā lahum fa min-hā rakụbuhum wa min-hā ya`kulụnDan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan.
  73. وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ wa lahum fīhā manāfi'u wa masyārib, a fa lā yasykurụnDan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
  74. وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَ ۗ wattakhażụ min dụnillāhi ālihatal la'allahum yunṣarụnDan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.
  75. لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْۙ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَlā yastaṭī'ụna naṣrahum wa hum lahum jundum muḥḍarụnMereka (sesembahan) itu tidak dapat menolong mereka; padahal mereka itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga (sesembahan) itu.
  76. فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ fa lā yaḥzungka qauluhum, innā na'lamu mā yusirrụna wa mā yu'linụnMaka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
  77. اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ a wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīnDan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata!
  78. وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah, qāla may yuḥyil-'iẓāma wa hiya ramīmDan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
  79. قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙqul yuḥyīhallażī ansya`ahā awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin 'alīmKatakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,
  80. ِۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ allażī ja'ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nāran fa iżā antum min-hu tụqidụnyaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
  81. اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ a wa laisallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin 'alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-'alīmDan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui.
  82. اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ innamā amruhū iżā arāda syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụnSesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
  83. فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَfa sub-ḥānallażī biyadihī malakụtu kulli syai`iw wa ilaihi turja'ụnMaka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.


Video MP3 Surat Yasin

Video surat yasin kali ini saya kutip dari Youtube. Ini adalah salah satu solusi untuk mempermudah Anda ketika belajar membaca atau menghafal surat Yasin dengan benar. Tetapi agar mendapat hasil yang lebih efektif, diperlukan seorang Utazd yang terus fokus mendampingi Anda.

Makna surat Yasin

Selain surat Al Fatihah, Surat Yaasin adalah salah satu surat yang hingga saat ini paling banyak dibaca oleh masyarakat muslim di Indonesia. Hal ini pula berarti buku kecil “Surat Yaasin dan Terjemahannya” merupakan media buku yang paling banyak dicetak di Indonesia, yang kemudian tersebar luas di beberapa kota maupun desa. Beberapa dari kita mengamalkan Surat Yaasiin dengan cara membaca secara jamaah, terutama di acara Tahlilan (kebiasaan unik membaca bacaan surat Yaasiin di jamaah jarang terlihat di Timur Tengah).

Apa yang harus kita ingat saat mengamalkan surat Yasiin?

1. Saat mengamalkan
Membaca berulang-ulang, tetapi tidak pernah berusaha memahami maknanya (meskipun setiap kitab dalam "Surat Yasin" memiliki terjemahan), itu setara dengan berlatih tanpa memahami "isi" dari setiap ayat tersebut. Oleh karena itu pahamilah isi Surat Yasin agar kita tahu mengapa surat ini begitu "istimewa".

2. Tidak membaca surat Yasin saja
Surah Yasin hanyalah sebagian kecil dari isi Alquran yang penuh dengan Hikmah. Oleh karena itu, setiap amalan Alquran tidak hanya sebatas dari membaca surat Yasin saja, sehingga jika kita tidak membaca surat lainya, maka kita adalah golongan orang yang merugi.

Untuk itu, setiap surat dalam Al-Quran majib kita pelajari dan di amalkan. Kenapa? Sesungguhnya seluruh surat dalam Alquran mengandung nilai-nilai yang sangat berharga dan berguna bagi kehidupan manusia.

Sehingga wajib bagi umat Islam untuk mengimani dan menjadikanya sebagai pedoman hidup dan mencari jalan ke surga.

3. Jangan menyalah gunakan surat Yasin
Jangan gunakan Surah Yasin atau ayat apapun dalam Alquran sebagai "mantra" atau "Isim". Hindari ritual apapun dengan bacaan Yasin, dan jangan menganggapnya sebagai "keberuntungan" dan dapat memberikan segala macam keinginan, karena ini dapat membawa kita kepada kemusrikan (Syiriq). Yakinlah, ini bukan bagian dari bacaan atau tulisan yang “mustajab”. Yang perlu kalian ingat adalah, segala sesuatu bisa saja terjadi bila Allah telah mengizinkan atau mengabulkan doa hambanya yang sholeh atau sholeha.

Mungkin dalam hidup kita sudah ratusan kali membaca surat Al-Quran atau Yasin, Tak jarang pula sebagian orang menghafalnya di luar kepala. Hal tersebut karena surat Yasin sering dibaca di berbagai kesempatan: Tahlilan pada Jumat malam, Mengunjungi orang sakit, mengunjungi orang mati (Takzia) ), ziarah dan lainya. Tetapi tahukah kita apa isi atau makna dari surat Yasin yang istimewa tersebut?

Didalam Kitab Suci Al Qur’an, Surat Yaasin adalah surat yang masuk pada urutan ke-36 (dari total 114 Surat yang ada di Al Qur’an) dan beradadalam Juz 22. Susunan penempatan Surat Yaasin dalam Al Qur’an berada di antara Surat ke-35 Faathiir dan surat ke-37 Ash-Shaffaat.

Surat yang satu ini disebut "Yasin" karena diawali dengan huruf Yaasin, yang artinya makna yang belum pernah diklarifikasi oleh Allah atau Rasulullah (Muhammad). Tetapi percayalah jika Allah Maha Tahu, (Wallahu A'lam bishshawab).

Isi Kandungan Surat Yasin

Isi Surat Yasin adalah tentang beberapa teks tertulis (firman Allah SWT) yang sangat jelas. Salah satunya adalah menjelaskan posisi atau kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul kala itu. Berikut adalah isi surat Yasin yang di kutip dari sejumlah sumber media:

1. Meggambarkan tentang Perjuangan Pendakwah serta Syuhada. Pada kala itu penduduk Mekkah menolak kenabian Rasulullah SAW, perihal itu dituliskan secara panjang lebar (luas) dalam ayat 13- 29. Diceritakan penduduk sesuatu kota yang membela seseorang pendakwah agama Islam. Saat itu pendakwah diancam dan untuk dibunuh oleh penduduk kota yang ingkar, salah satu seseorang penduduk kota yang sudah beriman secara berani membela para pendakwah tersebut. Orang pemberani ini Aklhirnya mendapat gelar (menjadi) syuhada setelah dirinya dibunuh dengan kejam oleh kaumnya sendiri. Kemudian oleh Allah SWT, ia dimasukkan ke dalam Surga. Ketulusan orang tersebutlah yang menjadikannya perilaku orang syuhada ( ayat 26- 27).

2. Menguak Isyarat Kebesaran Allah. Isi Surat Yaasin ini juga memiliki hubungan erat ilmu pengetahuan. Sebab sejauh ayat 33- 50, ada beberapa hikmah serta pelajaran untuk mereka yang ingin mengkajinya secara mendalam memakai ide.“ Maha suci Tuhan yang yang sudah menghasilkan pasangan- pasangan seluruhnya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi serta dari diri mereka ataupun dari apa yang mereka tidak tahu”, Ayat 36.“ Bukanlah bisa jadi untuk matahari memperoleh( melampaui) bulan serta malampun tidak bisa mendahului siang. Serta tiap- tiap tersebar pada garis edarnya” Ayat 40. Buat mengenali lebih banyak makna serta isi, cobalah buat membaca makna Surat Yasin secara lengkap. Tetapi, jangan belajar agama sendirian, ya! Belajarlah dengan guru yang pas supaya menemukan khasiat bukan sesat.

3. Mengingatkan kita kepada kematian. Perlu kita sadari, kematian setiap orang yang hidup pasti akan datang, dan berlaku untuk orang-orang dari segala usia. Di dalam surat yasin, banyak dijelaskan tentang hal tersebut dan hari kebangkitan. Tentunya semua ini tertulis dalam Alquran Sura Yasin dengan tujuan untuk mengingatkan semua manusia bahwa manusia semakin dekat dengan Tuhan. Dengan cara memahami makna atau isi surat Yasin ini, maka senantiasa kita bisa lebih beribadah dan bertobat sebelum waktunya terlambat.

Keutamaan dan Manfaat membaca surat Yasin

Menurut video ceramah yang pernah dibawakan oleh Ustadz Abdul Somad, Surat Yasin memiliki keistimewaan tersendiri. Ya, seperti yang kita ketahui bersama, umat Islam Indonesia biasanya membaca Alquran pada Jumat malam. Menurutnya, dalam keterangan sebuah Hadist Nabi Muhammad menjelaskan bahwa Barang siapa membaca Surat Yassin pada malam hari maka niscaya dalam waktu Subuh Dosa-dosanya akan diampuni.

“Dalam hadits tersebut tidak ada penjelasan tentang malam apa yang baik untuk membaca surat Yasin. Tetapi hanya menyebutkan satu malam yang berarti bisa malam apapun. Yang terbaik adalah kita sanggup membacaya setiap malam, jika tidak memungkinkan, maka kita dapat membacanya minimal seminggu sekali dan setiap Jumat malam." Ujarnya.

Keutamaan surat Yasin

1. Dosa-dosanya Diampuni. Fadhilah Surat Yasin yang pertama ini telah dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh At Thabrani, di mana dikatakan bahwa jika seseorang membaca Surat Yasin pada malam hari maka segala bentuk dosa orang tersebut akan diampuni keesokan harinya yaitu saat menjelang pagi.

Barang Siapa yang membaca (surat) Yasin di malam hari dan dengan mengharap keridoan dari Allah SWT, maka orang terebut diampuni dosa-dosanya.” (HR. At Thabrani dan Al-Bayhaqi, dari Abu hurairah ra)


Pranala Luar

1. Bacaan surat Yasin, Arab, Latin, terjemahan dan artinya. [LiteQuran]
2. Makna surat yasin. [Ihsanrangkas]
3. Isi atau kandungan pada surat Yasin. [Kumparan]
4. Keutamaan dan Manfaat membaca surat Yasin. [Tribun Manado]

Tag: Surat yasin surat yasin full, surat yasin latin, bacaan surat yasin, surat yasin arab, surat yasin lengkap, surat yasin latin saja, surat yasin mp3, surat yasin dan terjemahan, Surat yasin pdf, Surat yasin mp3, Surat yasin arab saja, surat yasin lengkap, Surat yasin lengkap 83 ayat, Surat yasin latin saja, manfaat surat yasin, Surat yasin dan tahlil.