Sejarah Perjuangan Bung Tomo dalam Mempertahankan Kemerdekaan RI
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sejarah Perjuangan Bung Tomo dalam Mempertahankan Kemerdekaan RI

Topic [Show]

Sejarah Perjuangan Bung Tomo - Tepat tanggal 11 Desember 2017, Masyarakat Pendengar Radio se Jakarta dikejutkan dengan adanya peristiwa Hilangnya Siaran radio yang berlangsung selama 15 Menit yaitu mulai pukul 07.45 WIB sampai dengan 08.00. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk Kampanye besar untuk wilayah Jakarta agar masyarakatnya ikut merasakan  kesepian karena tiada berita apapun yang disiarkan di radio. kenapa Radio? Karena dulu Radio merupakan salah satu sumber penyebaran berita utama maupun suatu acara hiburan sebelum munculnya sumber berita Televisi. Pada saat zaman proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (RI), semua kejadian apapun yang terjadi baik didalam Indonesia maupun luar negeri diliput dan disebarkan melalui Radio guna Memberitahu kepada masyarakat tentang adanya berita terbaru. Ternyata selain sebagai sumber penyebaran berita utama, Radio juga berperan penting pada masa Penjajahan dulu yaitu ikut serta dalam mempertahankan kemerdekaan RI khususnya di kota Surabaya.
Sejarah singkat Bung Tomo
Dikutip dari Halaman Historia (09/05/16), Untuk Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, Bung Tomo atau yang memiliki Nama Asli Sutomo mempunyai Ide cemerlang yaitu... untuk Membangkitkan semangat serta membangun solidaritas pejuang (pemuda) Indonesia, Bung tomo mendirikan Radio yang diberi Nama Radio Pemberontakan. Sebelumnya sempat mengudara kesana kemari yaitu Radio Republik Indonesia (RRI)  yang merupakan satu-satunya Lembaga penyiaran yang sah Milik pemerintah, Namun sangat disayangkan.. Radio RRI tidak bisa digunakan sebagai alat untuk Menyuarakan  Pahlawan Indonesia  dalam melawan pihak Asing. Berdasarkan Peryataan tulisan hasil dari Barlan Setiadijaya pada 10 November yang merupakan Gelora Kepahlawanan Indonesia menyebutkan bahwa selama Radio Tersebut tidak masuk dalam daftar kepemilikan pemerintah RI, Radio Pemberontakan yang didirikan oleh bung Tomo disetujui oleh Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin dan Hingga pada Akhirnya yaitu Tepat Pada tanggal 15 Oktober 1945, Radio yang digagas oleh Bung Tomo tersebut mengudara untuk yang pertama kalinya dengan jangkauan Gelombang mencapai 34 meter. Takkan.....
Tak lama setelah Dioperasikannya Radio Pemberontakan Bung Tomo, Allied Firces Netherlands East Indies (AFNEI) yaitu salah satu dari tentara Inggris mendarat di kota Surabaya yang dikawal oleh tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA) dengan tujuan untuk mengembalikan Negara kesatuan Indonesia ke Pemerintahan Belanda. Hingga pada akhirnya terjadi perlawanan sengit yang tidak bisa dihindarkan.

Akibat dari pertempuran tersebut, banyak Pahlawan Indonesia tewas dalam melawan tentara inggris. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 27 Oktober  1945 yang juga memicu adanya Gencatan senjata hingga akhirnya Soekarno memutuskan untuk menyebarkan peristiwa gencatan senjata tersebut kepada rakyat Indonesia melalui Radio Pemberontakan yang didirikan Bung Tomo karena memang pada kala itu Radio resmi RRI Surabaya masih mengalami kerusakan. Meskipun Genjata dilakukan, Perlawanan belum juga reda terlebih malah menimbulkan ketegangan hingga pada akhirnya Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh dan pihak lawan yaitu Inggris mengultimatum Indonesia untuk segera menghentikan Perlawanan terhadapnya. Indonesian pun memenuhi negosiasi tersebut dan menghentikan Perlawanan, namun yang terjadi Pihak Inggris langsung menurunkan serangan besar besaran hingga keseluruh kota.

Sejarah Bung Tomo dan Perjuangannya Mempertahankan Kemerdekaan RI

Pada Tanggal 10 November 1945, Bung Tomo menyiarkan informasi melalui Radio Pemberontakan yang digagas dirinya terkait pernyataan kepada seluruh pemuda Surabaya agar kembali ke kota Surabaya. Selain Bung Tomo, Kiai Mashoed juga menyiarkan pernyataan yang sama  kepada seluruh kyai dan Rakyat Indonesia agar segera menuju ke kota Surabaya. Sedangkan dari beberapa Negara luar juga  menyatakan Protes kepada Belanda terhadap serangan besar yang diluncurkan di Indonesia. Salah satu dari kesekian Negara yaitu Rusia menganggap bahwa serangan Belanda yang diluncurkan tersebut merupakan Pembunuhan besar dan berharap agar pemerintahan Rusia menyuarakan Protes atas dasar Peri Kemanusiaan.


Pada saat Tentara Inggris menguasai kota Surabaya, Sistem jaringan yaitu pemancar Radio Pemberontakan milik bung tomo  di asingkan ke luar kota. Tak lama kemudian Indonesia menjalin perjanjian dengan Belanda dengan sebutan Linggarjati. dari situlah mulai nampak kedamaian antara keduanya. Namun untuk Memperkuat proses perjanjian linggarjati, Buntomo tidak diperbolehkan  untuk berpidato maupun menyiarkan berita apapun melalui Radio Pemberontakan Miliknya. Apabila persyaratan tersebut dilanggar olehnya, maka sama halnya Bung Tomo membahayakan Perjanjian Linggarjati tersbut. Akhirnya Mulai tanggal 17  Desember 1947, Radio Pemberontakan di nonfungsikan dan pada tanggal 27 Januari 1948, larangan tersebut di cabut sehingga pada akhir tahun 1948, Radio pemberontakan dialih Fungsikan untuk Radio Gerilya  oleh Brigade Mobil Polisi Jawa Timur, dan setelah itu Radio Pemberontakan di pindah Fungsikan untuk pemancar perhubungan di Pusat Kepolisian RI.


Kilasan Biografi Bung Tomo
Nama asli Bung Tomo yaitu dr.Sutomo, beliau dilahirkan pada 3 Oktober 1920 yaitu di Surabaya, Jawa Timur,  dan meninggal di usia 61 tahun yaitu pada tanggal 7 Oktober 1981 yaitu di Padang Arafah Arafah, Arab Saudi ... Baca Selengkapnya